;

Wednesday, August 5, 2009

Golok Ciomas

Wednesday, August 5, 2009


Golok Ciomas merupakan salah satu dengan senjata khas dari Banten, khususnya di daerah Ciomas. Golok ini sangat terkenal karena ketajamannya dan mistis yang terkandung di dalamnya. Pada jaman penjajahan, para jawara menggunakan golok ini untuk mengusir penjajah dari daerahnya. Golok ini tidak bisa dimiliki oleh sembarang orang, karena dalam pembuatannya tidak sembarangan.

Golok Ciomas hanya dibuat pada bulan Mulud, yaitu bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai Rosul Allah. Pembuatan golok ini tidak seperti pembuatan golok biasa, harus melewati tahapan ritual dan penempaan besi oleh godam yang diberi nama Si Denok.
Palu ini dinyakini sebagai warisan dari Ki Cengkuk, leluhur yang pertama kali membuat Golok Ciomas pada jaman kerajaan Islam Banten. Si Denok merupakan hadiah dari Sultan Banten kepada Ki Cengkuk yang telah berhasil menyembuhkan penyakit anak Sultan yang menagis sepanjang hari.
Godam Si Denok kini berada di Ki Jamsari (85), petani di Kampung Tanjung Halo, desa Lebak kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang. Sedangkan ritual pembuatan golok diwariskan kepada Ki Muhaimin, Pimpinan Pondok Pesantren Sanaabilil Huda, Ciomas. Keduanya adalah Keturunan Ki Cengkuk.
“Tak sembarangan orang kuat menanggung ritual pembuatan golok ini,tidak bisa juga setiap orang kuat diinapai oleh godam Si Denok,” kata Ki Muhaimin.
Golok Ciomas terkenal karena keseimbangan bentuk, ketajaman dan kehalusan penenpaan dan tanpa hiasan huruf – huruf arab yang biasanya mewarnai senjata tajam keramat, Di luar bentuk fisiknya, Golok Ciomas terkenal dengan kekuatan mistis dan racun yang terkandung dalam besi inti. Dalam prosesnya, besi inti ini dicampur dengan besi biasa yang mudah bisa kita dapatkan dipasaran.
Golok ini tidak boleh digunakan keperluan sehari–hari seperti memotong dan menebang tanaman, memotong hewan atau keperluan dapur. Sebab di yakini, racun dalam golok akan menyebar dan akan menyebabkan kematian. Bahkan kekuatan mistisnya diyakini dapat mengsengsarakan keluarga yang menyalahgunakan golok ini.
Pertunjukan debus di Banten seperti atraksi memotong lidah, tangan, kaki atau membacok anggota tubuhnya banyak yang menggunakan golok ini sebagai tolok ukur. jika golok jenis ini tidak mempan di tubuh orang maka hampir bisa dipastikan kekebalan serupa akan terjadi seandainya dihantam dengan golok lain.

Sulhi - 3:17 PM

1Komentar:

Unknown said...

sul, curung kebo asup ken karunya endah rada sohor saetik..........????

Post a Comment